Pulau Padar (Padar Island)


Pulau Padar merupakan pulau terbesar ketiga yang termasuk didalam naungan Taman Nasional Komodo setelah Pulau Komodo dan Pulau Rinca. Karena bentuk lanskap pulaunya yang sangat instagramable, foto pulau ini pun terpampang sebagai salah satu ikon pariwisata disalah satu iklan pariwisata pemerintah daerah yang sempat saya temui di Labuan Bajo.

Dahulu kala, pulau ini merupakan salah satu pulau dimana habitat komodo tinggal dan berkembang biak. Tetapi sekarang di pulau ini tidak ada makhluk hidup yang tinggal di pulau ini, termasuk manusia. Seluruh pengunjung yang hendak bermalam disekitar pulau, menginap di kapal yang bersandar tidak jauh dari bibir pantai.

Untuk dapat menikmati keindahan pemandangan di Pulau Padar, pengunjung diwajibkan untuk mendaki bukit hingga ke salah satu puncak tertinggi di pulau ini. Ketika itu, saya dan teman-teman melakukan pendakian dimulai di pukul 4 pagi waktu setempat. Sehabis turun dari kapal, jalur menanjak langsung kami hadapi. Langit yang masih berselimuti bintang-bintang dengan bulan purnama sebagai penguasa langit bersinar menemani langkah kami.

Peluh keringat membasahi sekujur badan seiring dengan pendakian menuju puncak bukit. Sungguh gelap pulau ini. Tidak ada penerangan sama sekali! Hanya bulan di langit dan cahaya dari lampu senter menerangi jalan agar kaki kami tidak terantuk batu. Hampir 2 jam lamanya kami berjalan, sampai juga kami disalah satu puncak tertinggi di pulau ini. Menanti cahaya mentari muncul disisi timur.

(Sunrise di Pulau Padar)

Lembayung segera menyinari sisi timur langit pertanda bahwa tak lama lagi Sang Penguasa Langit hendak mengambil alih langit. Dalam hitungan menit, Mentari pun menampakkan dirinya. Sungguh indahnya pemandangan ini! Menyaksikan sunrise adalah salah satu aktifitas yang menjadi tujuan pengunjung di pulau ini.

Keindahan lanskap Pulau Padar mulai tersingkap seiring dengan semakin meningginya mentari. Daratan di tengah pulau membentang dari ujung satu ke ujung lainnya seakan membelah pulau ini menjadi dua bagian. Pemandangan ikonik inilah menjadi ikon Pulau Padar. Amazing!

(Selfie di  puncak Pulau Padar)

Disisi kanan terlihat kapal kami bersandar, sungguh kecil apabila dilihat dari puncak bukit ini. Dan kemudian, dari puncak bukit ini juga tersingkaplah jalur yang kami telah kami lalui menuju puncak. Jalan setapak yang penuh dengan liku, bebatuan, tanjakan dan jarang menurun.

(Istirahat sejenak ditengah perjalanan menuruni bukit)
(In frame: @dnie_tri)

Tidak ada pohon rindang yang tumbuh di puncak bukit dan berangsur cuaca berasa mulai panas. Padahal waktu baru menunjukkan sekitar jam 7 waktu setempat. Kami pun bergegas kembali ke kapal untuk melanjutkan ke destinasi selanjutnya. Thank you for your amazing landscape, Padar Island! Love it...

(Lembayung menyambut Sang Mentari terbit)

Another kind of adventure in my trip history! Stay natural, Padar Island...

@erwinjonathan

Travel Tips:
  • Persiapkan fisik yang sehat untuk melakukan pendakian, karena jalur yang dilalui penuh dengan tanjakan terutama ketika menuju puncak bukit.
  • Jangan melakukan pendakian tanpa ditemani oleh tour guide! 
  • Persiapkan senter untuk digunakan selama perjalanan apabila melakukan pendakian di waktu subuh / di sore hari.
  • Membawa bekal makanan dan minuman, karena pulau ini tidak berpenghuni dan tidak ada pedagang yang menjual perbekalan.
  • Apabila melakukan pendakian di siang hari, gunakan sunblock / topi untuk menghalau panasnya sinar matahari, karena disepanjang jalur pendakian hampir tidak ada pohon rindang.
  • Gunakan sendal gunung / sepatu yang tertutup untuk memudahkan dalam pendakian dan melindungi kaki kalian dari cidera.
  • Selain sepatu, gunakan tongkat sebagai alat tambahan untuk memudahkan dalam pendakian.
  • Dalam perjalanan menuruni bukit, jangan terburu-buru! Beberapa jalur turunan cukup curam dan tim saya sempat beberapa kali tergelincir akibat curamnya jalur turunan. Be careful, guys...

Petunjuk lokasi:

Related Post